Pendapat Buya Yahya Tentang Kapan Seharusnya Seorang Muslimah Berhijab
Islam mewajibkan umatnya untuk menutup aurat sejak mereka mencapai usia baligh. Bagi laki-laki, aurat mereka adalah bagian anggota badan dari pusar hingga lutut, sedangkan aurat perempuan, adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Maka tidak heran ketika banyak orang tua yang sedini mungkin sudah mengenalkan jilbab kepada anak-anak mereka. Alasannya sederhana, supaya mereka terbiasa.
Banyak orang tua juga berlomba-lomba untuk mencarikan sekolah-sekolah terbaik berbasis Islam. Bukan apa-apa, menciptakan lingkungan Islami untuk anak-anak mereka, agar apa-apa yang diajarkan di rumah, senada dengan apa yang mereka terima di sekolah, itulah tujuannya.
Misalkan dalam menggunakan jilbab. Anak-anak yang di rumah diajarkan menggunakan jilbab dan di sekolah pun melihat teman-temannya juga menggunakan jilbab, ustadzah-ustadzah juga mengenakan jilbab, itulah yang sedang dipupuk dan dibangun sedini mungkin.
Sayangnya, tidak semua orang paham akan hal ini, bahkan menganggap jilbab yang kerap dipakai seorang Muslimah adalah budaya Timur Tengah. Seperti yang baru-baru ini disinggung oleh seorang anggota DPD RI Bali, Arya Wedakarna, yang menganggap jilbab sebagai budaya orang timur tengah. “This is not Middle East,” ucap senator Bali itu.
Lalu kapan sebenarnya anak perempuan diwajibkan untuk menutup aurat mereka? Menurut KH Yahya Zainul Ma'arif, pengasuh pondok pesantren al Bahjah Cirebon, mengatakan, anak perempuan mulai dihukumi wajib menutup aurat ketika memasuki usia baligh, yaitu ketika mereka sudah mengeluarkan darah haid.
Tetapi kata pria yang akrab disapa Buya Yahya ini, orangtua wajib mengenalkan dan membiasakan anak-anak perempuan mereka menutup aurat dan menjaga kehormatan mereka sejak usia 7 tahun.
“Di dalam syariat yang diajarkan Rasulullah SAW banyak rambu-rambu yang semuanya untuk memuliakan anak kita, di antaranya adalah masalah menutup aurat. Kapan anak kita harus diajari menutup aurat? Para ulama menyamakan mengqiyaskan dengan kewajiban yang lain, Dalam hadits disebutkan, “Ajarkan anakmu untuk melakukan sholat waktu mereka umur 7 tahun, jadi kalau anak kita umur 7 tahun wajib kita mengajari dia sholat walaupun sholatnya miring sana-miring sini, masih injek-injek kaki kawannya, cubit-cubitan,” jelas Buya Yahya.
Artinya, lanjut Buya, ulama sepakat bahwa mengenalkan anak perempuan untuk menutup aurat mereka adalah sejak usia mereka 7 tahun.
Meskipun anak-anak masih belum mengerti, dan lebih sering melepas jilbab mereka, menurut Buya, itu tidak jadi masalah, karena masih dalam tahap belajar dan mereka belum dihukumi dosa ketika melepas jilbab itu.
“Menutup aurat biarpun belum baligh, (harus diajarkan). Kalau sudah baligh menjadi dosa di saat membuka auratnya, kalau belum baligh anak tidak dosa, tapi orang tua yang membiarkan anaknya sudah 7 tahun tidak diajarkan menutup aurat, dosa orang tuanya,” jelas Buya.
Menurut Buya, membiasakan anak perempuan menggunakan jilbab sedini mungkin tentu lebih baik untuk pendidikan agama mereka. Bahwa mereka harus diajarkan menjaga kehormatannya sebagai perempuan, salah satunya dengan menggunakan jilbab.
“Tetapi ingat, anak umur 7 tahun menyuruhnya dengan kelembutan, baru nanti ketika sudah baligh, sudah haid, harus tegas,” ujar Buya.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow